CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH |
CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Intel Madrasah - Contoh Program Supervisi Kepala Sekolah/Madrasah - Menjadi Kepala Sekolah/Madrasah memanglah sangat berat karena Kepala Sekolah/Madrasah merupakan mesin penggerak bagi anggota lainnya dalam melaksanakan tugas untuk mencapai visi dan misi Sekolah/Madrasah. Diantara tugas pokok Kepala Sekolah/Madrasah yaitu: Kepribadian, melaksanakan tugas Manajerial, mengembangkan Kewirausahaan, melakukan Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan.
Diantara empat tugas pokok Kepala Sekolah/Madrasah itu adalah harus melakukan supervisi terhadap guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah/madrasah tersebut. Karena kepala sekolah/madrasah harus bisa memastikan bahwa guru dan tenaga kependidikan telah melaksanakan tugasnya dengan benar, aman, dan lain-lain. Supervisi kepada guru bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas mengajar dan melayani peserta didik.
Supervisi Menurut Cambridge Dictionary, supervisi merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa seluruhnya dilakukan dengan benar, nyaman, serta lain- lain. Dalam bumi pendidikan, supervisi ialah cara untuk menerapkan pekerjaan apa saja yang telah dilaksanakan, menilainya, sampai mengoreksinya.
Begitu juga yang didefinisikan Purwanto dalam repository. radenintan. ac. id oleh R Mida Hayati, maksud dari supervisi yaitu merupakan pengawasan berupa sesuatu kegiatan pembinaan, yang direncanakan untuk membantu para guru serta pegawai sekolah yang lain dalam melaksanakan pekerjaan dengan cara efisien.
Kesimpulannya, supervisi merupakan upaya yang bertujuan untuk memberikan layanan pada guru- guru supaya sanggup memperbaiki pengajaran serta kurikulum. Fungsi supervisi pembelajaran adalah untuk penelitian, evaluasi, koreksi serta pembinaan.
Tidak cuma hanya pengawasan raga tetapi pula kepada material. Misalnya, semacam pengawasan kepada aktivitas akademik( cara berlatih membimbing), pengawasan kepada guru dalam membimbing, pengawasan kepada suasana berlatih serta lain- lain.
Aktivitas supervisi dapat dikatakan untuk menolong guru. Tetapi, dalam kondisi yang lain pula menyangkut mengenai bagian sekolah yang lain, seperti bagian tata usaha, sarana, dan lingkungan sekolah.
Pihak yang melaksanakan supervisi ialah kepala sekolah/madrasah selaku supervisor. Aktivitas supervisi dapat dilakukan dengan cara efisien, semacam kunjungan kelas, diskusi kelompok, pembinaan perseorangan, dan simulasi pembelajaran.
JENIS - JENIS SUPERVISI
A. Supervisi Akademik
1. Pengertian
Menurut Fiscer, dkk, supervisi akademik ialah sesuatu cara pengawasan yang di lakukan oleh seorang pada tenaga pendidik, untuk menguatkan serta tingkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, alhasil bisa berkontribusi untuk tingkatkan mutu proses belajar peserta didik.
Dengan demikian, hingga di harapkan lewat aktivitas supervisi akademik, kepala sekolah bisa memastikan seluruh guru di bawah kepemimpinannya bisa melakukan kewajiban serta tanggung jawabnya dengan baik, alhasil peserta didik bisa menerima layanan pendidikan yang terbaik.
Pelaksanaan supervisi akademik tidak hanya fokus pada peningkkatan pengetahuan serta keterampilan mengajar guru, namun pula pada inovasi komitmen (commitment), keinginan (willingness), serta dorongan (motivation) guru ( Kemdiknas, 2007).
2. Tujuan
- Membantu guru tingkatkan kemampuan profesionalnya, yang melingkupi pengetahuan akademik, pengelolaan kelas, keterampilan proses belajar, serta bisa memakai seluruh kemampuannya ini untuk membagikan pengalaman belajar yang bermutu untuk peserta didik.
- Memeriksa ataupun memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan sesuai determinasi serta tujuan yang di tetapkan. Kegiatan supervisi ini bisa di lakukan melalui kunjungan ke kelas- kelas ketika guru sedang mengajar, obrolan individu dengan guru, sahabat sejawatnya, ataupun dengan peserta didik.
- Mendorong guru tingkatkan kompetensinya, melakukan kewajiban mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan pengetahuan serta keterampilannya, serta mempunyai atensi yang benar- benar (commitment) kepada kewajiban serta tanggung jawabnya selaku guru.
- Efisien, maksudnya sesuai situasi sekolah sehingga mudah dilakukan,
- Sistematis. maksudnya di kembangkan sesuai perencanaan program supervisi yang matang serta tujuan pembelajaran,
- Objektif, maksudnya masukan sesuai aspek-aspek instrumen,
- Realistis, maksudnya berdasarkan pada realitas sesungguhnya,
- Antisipatif, maksudnya sanggup menghadapi permasalahan yang mungkin terjadi,
- Konstruktif, maksudnya meningkatkan kreatifitas serta inovasi guru dalam meningkatkan pembelajaran,
- Kooperatif, maksudnya terdapat kerja sama yang baik antara kepala sekolah serta guru dalam meningkatkan pembelajaran,
- Kekeluargaan, maksudnya mempertimbangkan silih asah, asih, serta membimbing dalam meningkatkan pembelajaran,
- Demokratis, maksudnya kepala sekolah tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik,
- Aktif, maksudnya guru serta kepala sekolah wajib aktif ikut serta,
- Humanis, maksudnya sanggup menciptakan ikatan manusiawi yang serasi, terbuka, jujur, ajeg, sabar, bersemangat, serta penuh humor
- Berkelanjutan, maksudnya supervisi akademik di lakukan dengan cara teratur serta berkepanjangan.
B. Supervisi Administrasi
Guru yang baik adalah guru yang mempersiapkan administrasinya dengan baik, kegiatan yang dilakukannya terencana dengan baik serta melakukan penilaian untuk mengukur perencanaan yang telah dibuatnya. Administrasi guru dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut semua harus terdokumentasikan.
Adapun administrasi yang di supervisi yaitu:
- Administrasi Kurikulum
- Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Administrasi Tata Usaha/Tata Laksana
C. Supervisi Lembaga
Supervisi lembaga ialah aktivitas observasi supervisor kepada aspek-aspek yang terletak di esensial. Jika kita amati, supervisi akademik dimaksudkan untuk tingkatkan pembelajaran, sebaliknya supervisi lembaga dimaksudkan untuk tingkatkan nama baik sekolah ataupun kemampuan sekolah.
Adapun manfaat dari supervisi lembaga adalah memperbesar kemampuan guru untuk menyiapkan peserta didiknya jadi anggota masyarakat yang efisien. Membantu guru melangsungkan penaksiran dengan cara kritis kepada aktivitas- aktivitasnya serta kesulitan belajar dn mengajar.